Keperawatan
Jiwa Isolasi Sosial

Manusia
merupakan mahluk sosial, dimana untuk mempertahankan kehidupannya manusia
sangan memerlukan hubungan interpersonal yang positif baik dengan individu
lainya maupun dengan lingkungannya.
Hubungan interpersonal yang positif dapat terjadi apabila individu
merasakan kedekatan, saling membutuhkan dn saling tergantung untuk membangun
jati diri individu. Ketidakmampuan individu dalam mempertahankan hubungan
interpersonal yang positif dapat mengakibatkan terjadinya stress. Stress yang
meningkat dapat mengakibatkan reaksi negative dan gangguan kesadaran dan
gangguan jiwa. Gangguan jiwa merupakn respon mal adaftif dari lingkungan
internal dan eksternal, dinyatakan melalui pikiran, perasaan dan perilaku yang
tidak sesuai dengan norma budaya setempat dan mengganggu fungsi sosial,
pekerjaan dan fisik. Salah satu jenis gangguan jiwa berat adalah skizofrenia
yang merupakan sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai area
fungsi individu termasuk fungsi berpikir, berkomunikasi, menerima, merasakan,
menunjukkan emosi dan berperilaku yang dapat diterima secara rasional. Adapun
gejala dari segi negatifnya adalah deficit perilaku yaitu menarik diri dari
masyarakat tidak mampu berhubungan dengan orang lain dan menyebabkan seoarang
mengalami gangguan funsi sosial dan isolasi sosial.
Isolasi
sosial adalah keadaaan dimana seseorang individu menglami penurunan atau bahkan
sama sekali tidak mampu brinteraksi dengan orang lain sekitar disebabkan oleh
pikiran negative atau pikiran yang mengancam. Individu merasa ditolak, tidak
diterima, kesepian dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang
lain, mencoba menyendiri, tidak ada kontak mats, sedih dan berprilaku
bermusuhan. Isolasi sosial tidak hanya berdampak secara keseluruhan yaitu
keluarga dan lingkungan sosialnya.
Meskipun
bukan penyebab utama kematian, gangguan jiwa isolasi sosial merupakan penyebab
utama disabilitas pada kelompok usia paling produktif yakni antara 15-44 tahun.
Dampak sosial berupa penolakan, pengucilan dan diskriminasi begitu pula dampak
ekonomi berupa hilangnya hari produktif untuk mencari nafkah bagi penderi
maupun keluarga yang harus merawat dan tingginya biaya perawatan. Salah satu
kendala dalam upaya penyembuhannya pasien gangguan jiwa adalah pengetahuan
masyarakat dan keluarga. Keluarga dan masyarakat menganggap penyakit yang
memalukan dan membawa aib bagi keluarga. Kondisi ini diperberat dengan sikap
keluarga yang cenderung memperlakukan pasien dengan disembunyikan,diisolasi,
dikucilkan bahkan sampai ada yang di pasung.
Keluarga
merupakan faktor yang sangat penting dalam proses penyembuhan klien yang
mengalami gangguan jiwa. Kondisi keluarga yang yang teraupetik yang mendukung
klien sangat membantu kesembuhan klien. Berdasarkan evidence based practice
psikoeduksi keluarga adalah terapi yang digunakan untuk memberikan informasi
pada keluarga untuk meningkatkan keterampilan merawat anggota keluarga mereka
sehingga diharapkan keluarga akan mempunyai koping positif terhadap stress dan
beban yang dialaminya dan terapi ini juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif
karena dalam terapi ini mengandung unsur untuk meningkatkan pengetahuan
keluarga tentang penyakit, mengajarkan tehnik yang dapat membantu keluarga
untuk mengetahui gejala pennyimpangan perilaku dan peningkatan dukungan bagi
anggota keluarga tersebut.
Selain itu terapi aktivitas kelompok sangat efektif
mengubah perilaku karena didalamnya kelompok terjadi interaksi satu dengan yang
lain dan saling mempengaruhi. Terapi ini juga sangat penting dilakukan untuk
membantu dan memfasilitasi klien menarik diri agar perilaku menarik dirinya
berkurang dan mampu untuk bersosialisai secara bertahap melalui melatih
kemampuan bersosialisasi klien dengan metode dinamika kelompok, diskusi atau
Tanya jawab serta bermain peran atau stimulasi.
Salah
satu bentuk psikoterapi yang dapat diterapkan pada klien isolasi sosial dengan
penurunan kemampuan dalam melakukan interaksi sosial karena pengalaman yang
tidak mennyenangkan dan pikiran negatif yang muncul pada individu sebagai
ancaman individu yaitu dengan terapi perilaku kognitif. Menurut ( Martin,2010)
bahwa penerapan terapi psikososial dengan perilaku kognitif dapat merubah pola
piker yang negative menjadi positif sehingga perilaku yang maladaptif yang
timbul akibat pola pikir yang salah juga akan berubah menjadi perilaku yang
adaptif.
Komunikasi
teraupetik juga memiliki peranan yang besar dalam proses pemulihan pasien
gangguan jiwa khususnya pasien gangguan jiwa dengan diagnose isolasi sosial.
Kommunikasi teraupetik merupakan satu-satunya metode pemulihan yang
diaplikasikan oleh perawat terhadap pasien gangguan jiwa, disamping pemberian
obat-obatan yang bersifat sebagai penenang bagi pasien. Keberhasilan komunikasi
teraupetik dalam proses pemuliah pasien dengan gangguan jiwa jenis isolasi
sosial tidak terlepas dari pelaksanaan tahap-tahap komunikasi teraupetik yang
baik. Ada empat tahap dalam komunikasi
teraupetik yang dilakukan oleh perawat dalam proses pemulihan yaitu adalah tahap
pra interaksi sebagai tahap persiapan sebelum melaksanakan komunikasi dengan
pasien, tahap perkenalan untuk mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari
pasien, tahap kerja yang berguna untuk mengubah perilaku pasien menjadi lebih
baik dan normal serta tahap terminasi dimana perawat memutuskan untuk
menyelesaikan pertemuan secara sementara untuk bertemu kembali. Dengan
diberikannya beberapa terapi diatas, sehingga pada akhirnya diharapkan individu
dengan masalah isolasi sosial memiliki peningkatan kemampuan untuk melakukan
interaksi sosial dan bereaksi secara adaptif dalam menghadapi masalah atau
situasi yang sulit dalam setiap fase hidupnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar