Minggu, 01 November 2015

ANSIETAS 


                                            Apa sih ansietas itu???


(c) Creativa Fotolia.com


Ansietas didefinisikan sebagai kondisi kejiwaan di mana adanya perasaan subjektif berupa kegelisahan, ketakutan, atau firasat-firasat buruk. Ansietas, atau dikenal juga sebagai gangguan cemas, merupakan gejala kejiwaan atau psikiatri yang paling sering muncul di masyarakat. Sekitar 15-20%  ansietas terjadi di masayarakat, dimana perempuan lebih sering menderita ansietas.
Penyebab Ansietas :
Ansietas dapat disebabkan oleh penyakit medis ataupun ganggusan jiwa itu sendiri. Penyebab ansietas yang murni kelainan jiwa masih belum pasti. Beberapa faktor yang berperan menyebabkan terjadi ansietas antara lain faktor genetik, gangguan neurotransmitter (zat penghantar sinyal antar sel saraf), dan lingkungan sosial. 
Gejala Ansietas : 
Ansietas terdiri dari dua komponen gejala, yaitu gejala somatis (timbul gejala pada tubuh) dan rasa gugup atau ketakutan.  Sesuai dengan definisi, ansietas disertai perasaan gelisah atau ketakutan. Gejala somatis yang dapat muncul pada ansietas seperti:
  • Kepala terasa pusing atau ringan;
  • Berkeringat;
  • Kesulitan bernapas;
  • Mual dan muntah;
  • Hipertensi;
  • Palpitasi atau berdebar-debar;
  • Pupil melebar atau midriasis;
  • Gelisah, tidak bisa diam;
  • Tremor atau gemetaran;
  • Gangguan buang air kecil.
  • Diare
  • Pingsan

 Ansietas tidak hanya menyebabkan gejala-gejala diatas, namun juga mempengaruhi proses berpikir, persepsi, dan proses belajar. Ansietas juga dapat menyebabkan gangguan orientasi tempat, waktu, orang atau kejadian, sehingga terlihat seperti orang kebingungan (confusion). Gangguan proses belajar yang terjadi meliputi penurunan kopnsentrasi, dan pengulangan. Ansietas dapat menyebabkan perubahan perilaku pasien. Beberapa pasien dengan ansietas mengalami ketakutan tertentu yang disebut fobia. Jenis-jenis fobia yang bisa terjadi antara lain agoraphobia (ketakutan akan tempat dimana pasien sulit melarikan diri, seperti keramaian, jembatan, terowongan, atau ruang tertutup), fobia social (ketakutan berada di depan umum), atau fobia spesifik lainnya (terbang, darah, binatang, ketinggian, dan lain-lain). 
Pengobatan ansietas :
 Pengobatan utnuk ansietas dapat dilakukan dengan kombinasi intervensi psikoterapi, obat-obatan (farmakoterapi), dan pengobatan suportif. Intervensi psikoterapi yang dilakukan seperti terapi perilaku dan kognitif dengan cara relaksasi. Obat-obatan untuk ansietas berlangsung dalam jangka waktu panjang dan mungkin berlangsung seumur hidup. Alasan ini yang menyebabkan pengobatan ansietas tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Beberapa jenis obat yang digunakan untuk ansietas, yaitu golongan benzodiazepine, SSRI (serotonin-specific reuptake inhibitors), buspirone, dan venlafaxine.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar